Dirgahayu Hari Puputan Klungkung ke-109 dan HUT Kota Semarapura ke-25

Pada tanggal 28 April 1908 menjadi catatan penting dimana pada hari itu merupakan puncak perlawanan raja dan rakyat Klungkung terhadap intervensi Belanda. Raja Klungkung, Dewa Agung Jambe, bersama kerabat, pasukan dan rakyat yang setia gugur membela kedaulatan dan rakyat Klungkung menunaikan dharmaning ksatria, kewajiban tertinggi seorang kesatria sejati. Peristiwa ini dikenang sebagai Hari Puputan Klungkung. Sudah 109 tahun berlalu namun semangat Puputan Klungkung diteladani hingga saat ini.

Tahun ini peringatan Hari Puputan Klungkung ke-109 dan HUT Kota Semarapura ke-25 dimeriahkan dengan kegiatan dan lomba di bidang olahraga maupun di bidang seni dan budaya yang melibatkan berbagai pihak sperti pelajar maupun masyarakat luas. Kegiatan olahraga diantaranya lomba tarik tambang, fun bike, dan jalan sehat. Bidang seni dan budaya meliputi lomba menggambar dan mewarnai wayang kamasan, lomba fotografi, lomba penjor, dan lain sebagainya. Momen Hari Puputan Klungkung dan HUT Kota Semarapura ini diharapkan menjadi cambuk semangat dan menjadikan Klungkung semakin maju kedepannya.