Kondisi bahan pokok dari sisi ketersediaan, distribusi, dan harga sangat berpengaruh terhadap ketahan pangan secara umum. Selain itu pola konsumsi masyarakat akan bahan pokok terus mengalami perubahan. Komoditi pangan seperti beras, jagung, dan kedelai termasuk ke dalam bahan pokok dimana ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap komoditi ini sangat tinggi, sehingga memiliki nilai strategis baik dari aspek politik maupun ekonomi. Selain komoditas tersebut daging dan ikan juga termasuk ke dalam bahan pokok, dimana daging merupakan komoditi pemenuhan protein, sedangkan ikan masuk ke dalam kategori komoditas strategis dan indikator SDG’s. Tak ketinggalan bawang merah dan cabai yang harganya cukup berfluktuatif dan berpengaruh terhadap angka inflasi juga merupakan bagian dari bahan pokok dan menjadi komoditas yang tak kalah penting.
Oleh karena itu diperlukan kajian akan kebutuhan/konsumsi terhadap bahan pokok. Pada tahun 2015 sudah dilakukan kajian semacam ini hanya saja sampelnya masih sangat terbatas dan masih tidak adanya data pembanding. Selain itu komoditi yang menjadi cakupan masih terbatas sementara komoditas lain yang menjadi indikator SDG’s belum dicakup. Pada tahun 2017 ini dilaksanakan kegiatan Survei Konsumsi Bahan Pokok 2017 yang bertujuan untuk mendapatkan data penggunaan/konsumsi bahan pokok seperti beras, jagung, kedelai, daging sapi/kerbau, dan daging ayam.Selain itu kegiatan ini juga mencakup komoditi lainnya seperti telur ayam/telur bebek, susu sapi segar, ikan dan hewan air, bawang merah dan cabai dimana semua komoditi ini mencakup tingkat provinsi dan nasional.
Kegitan ini diawali dengan listing blok sensus/updating direktori pada tanggal 1 – 15 April 2017. Setelah kegiatan listing ini barulah diambil sampel dan dilakukan pencacahan pada tanggal 1 April s.d. 31 Mei 2017.